Dukung Kostratani, Pusdiktan gelar Magang Geographic Information System
By Admin
nusakini.com - Sektor pertanian dituntut berperan lebih dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Untuk itu perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam yang baik sangat diperlukan dalam pengembangan pertanian. Informasi data spasial potensi sumber daya lahan (peta), faktor pembatas, dan alternatif teknologi sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan produksi komoditas pertanian secara berkelanjutan. Saat ini kita dapat memanfaatkan Geographic Information System (GIS) yang dapat memberikan informasi penting tentang distribusi, luasan, secara cepat dan tepat waktu.
Dalam perencanaan bidang pertanian, GIS dapat dimanfaatkan antara lain untuk perencanaan pola tanam dan perencanaan peremajaan tanaman. Ketersediaan data yang diperoleh dapat membantu dalam menetukan kesesuaian lahan untuk pengembangan komoditi tertentu sesuai dengan kelas kemampuan lahan. Tak hanya itu, melalui GIS kita mendapatkan gambaran objek yang sangat sulit dijangkau oleh pengamatan langsung (lapangan). Pemanfaatan teknologi GIS di Indonesia perlu lebih dikembangan dan diaplikasikan untuk mendukung efisiensi pelaksanaan inventarisasi sumberdaya lahan/tanah dan identifikasi penyebaran karakteristik lahan pertanian (lahan sawah, lahan kering, lahan rawa, lahan tidur, lahan kritis, estimasi produksi) terutama pada wilayah sentra produksi pangan.
Kemudahan yang diberikan oleh kemajuan teknologi tentunya perlu diikuti dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM). Untuk itu Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) merasa perlu untuk memberikan pelatihan kepada SDM pertanian khususnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan SMK Pembangunan Pertanian (SMKPP). Bekerjasama dengan Asian Regional Research Centre for Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (LSP MAPIN), Pusdiktan menyelenggarakan kegiatan “Magang Tenaga Pendidikan dalam Pelatihan dan Sertifikasi Geographic Information System (GIS) untuk Mendukung Kostratani” pada minggu kedua Februari lalu di Kampus Program Master Internasional IT for NRM, SEAMEO BIOTROP.
Pemilihan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sebagai sasaran utama pelatihan bukanlah tanpa alasan. Kepala Pusdiktan Idha Widi Arsanti menyatakan bahwa critical point dalam upaya menciptakan SDM yang berkualitas, salah satunya ada pada kualitas tenaga pendidik. “Untuk mencetak generasi milenial pertanian yang maju, mandiri dan modern sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kita memerlukan dukungan sarana dan prasarana yang baik.Tak hanya itu yang menjadi kunci utamanya adalah kemampuan tenaga pendidik dalam mentransfer ilmu, kemampuan dan pengetahuannya kepada mahasiswa dan siswa didiknya. Dosen dan Guru harus mengikuti perkembangan teknologi ada, salah satunya adalah pemanfaatan GIS khususnya dalam kegiatan utama BPPSDMP ‘Kostratani’. Peran Kostratani sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan menuntut kemampuan seluruh elemen dalam pemanfaatan teknologi tak terkecuali tenaga pendidik” jelas Kapusdik.
Program magang ini terbagi dalam dua sub kegiatan yakni pelatihan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mendukung kostatani dan serifikasi profesi sub bidang Sistem Informasi Geografis (SIG) jenjang V (Lima). Kapusdiktan mengharapkan melalui pelatihan ini tingkat pemahaman dan kemampuan (softskill dan hardskill) peserta dapat meningkat sehingga mampu untuk mengelola dan memanfaatkan data spacial. “Saya mengharapkan outcome magang ini tidak hanya sebatas kemampuan mengelola data dengan menggunakan software GIS saja, tetapi penting untuk memahami tujuan dari setiap tahapan pengelolahan dan analisis yang di lakukan untuk menghasilkan suatu peta hasil analisis. Hal ini sangatlah penting dalam mengembangkan dan memperkaya bahan ajar di bidang informasi geospasial”, papar Kapusdik.
Pada akhir kegiatan magang dilakukan uji kompentensi profesi untuk memberikan pengakuan terhadap kompetesi yang dimiliki oleh tenaga pendidik dan kependidikan tersebut dalam bidang geospasial jenjang V. Peserta magang ini berasal dari Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogya Magelang, Polbangtan Malang, Polbangtan Gowa, Polbangtan Manokwari dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) serta SMKPP Sembawa, Banjar Baru dan Kupang. (lely)